ford mustang GT

ford mustang GT

Selasa, 17 Mei 2011

Ranjau

Ranjau dapat mengacu kepada beberapa hal:


   1. Ranjau darat
        Ranjau darat adalah alat peledak yang ditanamkan kedalam tanah, dan akan meledak ketika disentuh atau diinjak oleh sebuah kendaraan, orang, atau binatang. Ranjau darat digunakan untuk mengamankan daerah yang diperebutkan dan untuk membatasi pergerakkan lawan dalam perang. Secara taktis, peran ranjau seperti kawat berduri atau tembok kendaraan gigi naga, yaitu untuk mengarahkan pergerakkan musuh ke tempat dimana musuh dapat dihadapi dengan lebih mudah. Dari sudut pandang militer, ranjau darat dapat digunakan sebagai pengali pasukan, maksudnya, dapat membantu pasukan yang terorganisir mengalahkan musuh yang pasukannya lebih besar.

  gambar ranjau darat



    2. Ranjau laut
       Ranjau laut adalah alat peledak yang ditempatkan di air untuk menghancurkan kapal atau kapal selam. Tidak seperti peledak dalam, ranjau laut ditempatkan dan menunggu sampai dipicu untuk diledakkan oleh kapal musuh yang mendekat. Ranjau laut dapat digunakan secara ofensif dengan menempatkannya di dekat kapal musuh atau menguncinya di sebuah pelabuhan, atau secara defensif dengan membuat semacam area aman untuk melindungi kapal-kapal teman.
Ranjau laut dapat disebar dari kapal, kapal selam, pesawat atau secara perorangan dari pelabuhan. Harga sebuah ranjau laut bervariasi dari yang murah berkisar sekitar seribu dolar AS sampai jenis yang canggih yang berharga jutaan dolar AS yang dilengkapi dengan sejumlah sensor serta dapat menembakkan hulu ledak dengan roket atau torpedo.
Fleksibilitas dan faktor biayanya membuat ranjau laut menjadi favorit senjata dalam sebuah perang yang tidak seimbang. Biaya produksi dan penyebarannya umumnya berkisar antara 10% dan 0,5% dari biaya untuk penyingkirannya. Beberapa area ranjau bekas Perang Dunia II masih ada dikarenakan terlalu luas area sebarannya dan biayanya yang tinggi untuk mengamankannya — dan secara teoritis beberapa ranjau laut dapat tetap aktif sampai ratusan tahun.
Hukum internasional mengharuskan setiap negara untuk mengumumkan kapan mereka akan menempatkan ranjau di suatu wilayah agar kapal sipil dapat menghindari wilayah tersebut. Peringatan tersebut tidak harus detil; selama Perang Dunia II, Britania Raya menyatakan mereka telah menebarkan ranjau di Selat Inggris, Laut Utara dan pantai-pantai di Perancis.








gambar ranjau laut

Senin, 02 Mei 2011

Benito Mussolini

Benito Amilcare Andrea Mussolini (lahir 29 Juli 1883 – meninggal 28 April 1945 pada umur 61 tahun) adalah seorang diktator Italia yang menganut Fasis. Ia adalah diktator Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika. Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia dieksekusi di Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri sebuah dekade seperti di Jerman yang dilakukan diktator Adolf Hitler dengan Nazi-nya.

Kehidupan

Mussolini lahir di Predappio, Forlì (Emilia-Romagna). Ayahnya Alessandro seorang pandai besi dan ibunya Rosa seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, ia menjadi seorang sosialis berat. Tahun 1902 ia beremigrasi ke Swiss. Karena sulit mencari pekerjaan tetap, akhirnya ia pindah ke Italia. Pada 1908 ia bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento.
Keluar dari situ, ia jadi editor sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forlì dan kepribadiannya berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, ia dipenjara karena propaganda perdamaiannya. Ini bertentangan dengan kinerjanya kemudian.
Setelah ditunjuk jadi editor koran sosialis Avanti, ia pindah ke Milan, tempatnya membangun dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para proletar bisa dibuhul dalam gerakan fascio. Agaknya inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana.
Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika ia membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam, yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak sebagai tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap hari terlibat perkelahian di jalan-jalan.
Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia mengembangkan paham kelompoknya, sehingga mulai mendapat pengaruh. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarki pecah di mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia membawa "geng"nya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar, untuk melakukan Berbaris ke Roma.
Melihat rombongan preman berwajah angker memasuki Roma, Raja Vittorio Emanuele III menciut jeri. Mussolini diundang ke istana lalu diberi posisi sang Pemimpin. Pada Oktober 1922, Raja memintanya membentuk pemerintahan baru. Jadilah Italia dikelola pemerintahan fasis.
Gebrakan pertamanya setelah memegang kekuasaan, adalah menyerang Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin, "Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi." Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu bangsa yang ditakuti sepak terjangnya.
Mussolini dibebaskan oleh pasukan jerman
Yang meresahkan, ketika ia menduduki Abbesinia tahun 1937, kontan dunia tersentak. Teman akrabnya di Eropa adalah Adolf Hitler, dan mereka membuat aliansi, yang menyeret Italia ke dalam Perang Dunia II di pihak Jerman pada 1940. Namun, pasukannya kalah di Yunani dan Afrika, dan Italia sendiri diserbu oleh pasukan Britania Raya dan Amerika Serikat pada 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari takhtanya dan ditahan. Pasukan payung Jerman membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di Italia Utara. Akhir riwayatnya tiba tak lama kemudian. Ketika akhirnya Italia dikalahkan, ia ditembak oleh musuh Italianya dan mayatnya digantung terbalik di Piazza Loreto, Milan.